Selasa, 26 Maret 2013

Makna Tokoh Punakawan dalam Wayang


Makna Tokoh Punakawan dalam Wayang
Wayang, mungkin tidak asing lagi di telinga kita. kebudayaan asli Indonesia yang merupakan ciptaan dari Sunan Kalijaga. Wayang diciptakan Sunan Kalijaga sebagai metode dakwah islam agar dekat dengan kehidupan masyarakat terdahulu.

Berikut ini saya akan memperkenalkan beberapa tokoh wayang diantaranya tokoh Punakawan yang mungkin banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia.
1. Ki Lurah Semar (simbol ketentraman dan keselamatan hidup)
Membahas Semar tentunya akan panjang lebar seperti tidak ada titik akhirnya. Semar sebagai simbol Bapa manusia Jawa. Bahkan dalam kitab Jangka Jayabaya, Semar digunakan untuk menunjuk penasehat Raja-raja di tanah Jawa yang telah hidup lebih dari 2500 tahun. Dalam hal ini Ki Lurah Semar tiada lain adalah Ki Sabdapalon dan Ki Nayagenggong, dua saudara kembar penasehat spiritual Raja-raja. Sosoknya sangat misterius, seolah antara nyata dan tidak nyata, tapi jika melihat tanda-tandanya orang yang menyangkal akan menjadi ragu. Ki Lurah Semar dalam konteks Sabdapalon dan Nayagenggong merupakan Bapa atau Dahyang-nya manusia Jawa. Menurut jangka Jayabaya kelak saudara kembar tersebut akan hadir kembali setelah 500 tahun sejak jatuhnya Majapahit untuk memberi pelajaran kepada momongannya manusia Jawa (nusantara). Jika dihitung kedatangannya kembali, yakni berkisar antara tahun 2005 hingga 2013. Maka bagi para satria momongannya Ki Lurah Semar ibarat menjadi jimat; mung siji tur dirumat. Selain menjadi penasehat, punakawan akan menjadi penolong dan juru selamat/pelindung tatkala para satria momongannya dalam keadaan bahaya.