Kamis, 08 September 2011

DIK ISTY

Dik Isty... Saat pertama kali kita bertemu aku memang tidak menghiraukanmu... Seiring berjalannya waktu... Tiga bulan setelah bertemu... Aku mulai bingung ada apa di dadaku? Yang jelas aq mulai merasakan rindu padamu Dik Isty... Engkaulah satu dari beribu-ribu bidadari yang tersangkut dihatiku Walaupun waktu itu engkau sudah ada yang memiliki... Aku slalu setia untuk menanti... Hari berganti bulan, bulan berganti tahun kesetiaanku... Rasa rinduku, dan cintaku padamu masih seperti yang dulu Dik Isty... Engkau memang berparas ayu, lelaki manapun pasti terpikat olehmu Engkau memang gadis metropolitan yang selalu mengikuti perkembangan zaman Engkau bagaikan artis papan atas yang slalu mengutamakan penampilan berkelas Engkau memang bidadari dari segala bidadari yang slalu memikat hatiku... Di kala surya mulai menampakkan hidungnya... Di kala Dzuhur telah tiba... Hingga surya terbenam berganti malam engkau slalu tertanam di dalam dada Dan slalu ada dalam setiap hembusan nafasku... Dik Isty... Tiga tahun sudah aku setia menanti... Namun dirimu juga belum mengerti Memang tak pernah ada sedikit rindu di dalam hatimu untukku Namun niatku tetap sama seperti dulu Ingin membahagiakanmu... Ingin memberikan kasih sayang yang tulus padamu... Bahkan ingin menjadi imammu Dik Isty... Bila rasa cinta, rindu, dan sayank kepadamu salah, Bila semua rasa itu tlah melukai perasaan dan hatimu, Bila membuat amarah, jengkel dan pusing tujuh keliling maafkan diriku... Walau ini hanya mimpi di atas mimpi, Namun dirimu akan slalu menjadi bidadari di setiap ceritaku Kekal abadi sampai ajal menjemput... Ngawi, 28 Agustus 2011 By Mazzrudysae Persembahan untuk bidadari impianku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar